Asas dan Prinsip-Prinsip Quantum Teaching

Quantum teaching merupakan suatu upaya proses pembelajaran sehingga menjadi lebih meriah dan menyenangkan. Maksudnya disini adalah pembelajaran yang mampu menciptakan keaktifan dan interaksi siswa dengan guru.

Untuk membangun interaksi dan keaktifan siswa kita harus membangun jembatan antara guru dan murid. guru harus bisa masuk ke dunia siswa sehingga dapat mengetahui potensi diri dari tiap anak yang berbeda beda, sehingga satu sama lain berbeda-beda cara mengajarnya.

Pembelajaran quantum teaching adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, ilmu yang dimiliki dapat berkembang. pada akhirnya anak akan meningkat prestasi belajarnya dan akan dapat belajar dengan baik karena sudah memiliki cara sendiri sendiri menyingkirkan hambatan dalam belajar, sehingga siswa dapat belajar dengan baik karena adanya quantum teaching.

Dedikasi Mengajar

Model pembelajaran quantum teaching adalah rancangan pembelajaran yang selaras dan cocok dengan otak siswa, mencakup petunjuk menciptakan lingkungan belajar yang baik, kurikulum, isi sehingga memudahkan proses belajar.

Asas Quantum Teaching

Mengutip dari buku Bobbi DePorter (2010: 34) Quantum Teaching bersandar pada konsep “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.” Inilah Asas Utama alasan dasar dibalik segala strategi, model, keyakinan Quantum Teaching.

Prinsip-Prinsip Quantum Teaching

Masih mengutip dari buku buku Bobbi DePorter (2010: 36-37) disebutkan bahwa Quantum Teaching memiliki 5 prinsip yang mempengaruhi keseluruhan aspek Quantum Teaching, yaitu:

  1. Segalanya Berbicara. Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh anda, dari kertas yang anda bagikan hingga rancangan pelajaran anda semuanya mengirim pesan tentang belajar
  2. Segalanya Bertujuan. Semua yang terjadi dalam penggubahan anda mempunyai tujuan
  3. Pengalman sebelum Pemberian Nama. Otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks, yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari
  4. Akui Setiap Usaha. Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyataan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka
  5. Jika Layak Dipelajari, maka Layak dirayakan. Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan emosi positif dengan belajar

Hakikatnya quantum learning adalah untuk siswa. Guru harus mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang.

Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.” Prosedur umum yang harus dilakukan oleh guru dalam proses Quantum Teaching antara lain adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.


Referensi:
DePorter, Bobi, Mark Readon dan Sarah Singer-Nourie. 2010. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Mizan Pustaka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 17 = 26