Model atau Sistem Desain Instruksional dalam Pembelajaran ASSURE

Pembelajaran merupakan proses terpenting dalam pendidikan. Keberhasilan pendidikan tentunya tak jauh lepas dari keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tentunya untuk mencapai kualitas pembelajaran yang baik, proses belajar mengajar harus dilakukan secara sistematis dan tidak asal-asalan. Dengan melaksanakan pembelajaran secara sistematis guru, peserta didik, maupun pelaku pembelajaran yang lain tidak akan kebingungan apa yang harus dilakukan.

Pembelajaran yang sistematis pada dasarnya harus memperhatikan hal-hal sebelum pembelajaran, saat dilakukan pembelajaran, maupun setelah pembelajaran berlangsung. Banyak sekali ahli maupun pakar pendidikan yang mengemukakan pikirannya mengenai bagaimana model atau sistem yang tepat dan sistematis yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.

Sistem Desain Instruksional dalam Pembelajaran ASSURE

R. Heinich, M. Molenda, dan J.D. Russel mencetuskan sebuah model atau sistem desain instruksional dalam pembelajaran yang dapat digunakan secara efektif yang banyak dikenal dengan ASSURE. ASSURE merupakan singkatan dari Analyze Learner, State objective, Select Strategy, Media and Material media, Utilize Technology, Media and Material, Require Learner Participation, and Evaluate and Revise. Model ASSURE ini menganjurkan 6 tahapan utama dalam merencanakan melakasanakan hingga apa yang harus dilakukan setelah pembelajaran, tahapan tersebut yaitu:

  1. Analyze the LearnerAnalisa Peserta Didik. Sangat penting sekali mengetahui bagaimana peserta didik atau siswa yang akan belajar. Perlu diketahui latar belakang serta karakteristik dari siswa yang nantinya akan menerima materi. Banyak hal yang perlu diketahui dari peserta didik misalnya asal daerah, budaya, tingkat ekonomi, serta karakteristik lain. Dengan mengetahui bagaimana keadaan siswa atau peserta didik, maka dapat diambil keputusan bagaimana memperlakukan peserta didik ini nantinya.
  2. State ObjectiveMerumuskan Tujuan Pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini merupakan apa-apa saja yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran sangat berpengaruh terhadap arahan dari pembelajaran agar tidak melenceng dari tujuan yang sudah ditetapkan.
  3. Select Strategy, Media and Material – Pemilihan Strategi, Media dan Materi Pembelajaran. Penentuan strategi, media, dan materi pembelajaran ini tergantung pada tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan sebelumnya. Pada tahap ini sangat penting memilih strategi dan media pembelajaran yang efektif serta batasan-batasan materi yang akan disampaikan pada siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan lancar, sesuai dengan dan tidak sia-sia pembelajaran yang telah dilakukan.
  4. Utilize Technology, Media and Material – Menggunakan Teknologi, Media dan Materi. Tahap ini mencakup tentang sarana dan pra-sarana serta kemampuan lingkungan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Mendaya gunakan teknologi dan media yang tersedia tentu akan banyak membantu siswa tentunya juga dengan pemilihan yang tepat agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Mengingat penggunaan teknologi yang cukup memakan biaya besar, pemilihan media ataupun sarana lain untuk pembelajaran hendaknya dipilih secara bijak dan tepat. Lingkungan yang akan digunakan untuk proses belajar mengajar juga perlu mendapat perhatian, ruang kelas yang nyaman tentu akan membuat siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan, atau juga mungkin pembelajaran diluar kelas yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai bahan dan materi pembelajaran.
  5. Require Learner Participation – Tanggapan dan Partisipasi Peserta Didik. Peserta didik sebaiknya juga aktif dalam pembelajaran, melakukan proses komunikasi dalam pembelajaran secara 2 arah dengan guru. Tak hanya dalam pembelajaran dan mengenai materi saja, respon dari peserta didik juga tentang bagaimana pembelajaran dilakukan dan media serta sarana dan prasarana yang dimanfaatkan juga sangat perlu. Ini berkaitan dengan apa yang dirasakan oleh peserta didik terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Segala informasi yang berkaitan dengan pembelajaran serta alat pendukung dari peserta didik adalah realita atau kenyataan dari proses pembelajaran yang dilakukan.
  6. Evaluate and Revise – Menilai (Evaluasi) dan memperbaiki (Revisi). Setelah pembelajaran, evaluasi tentu harus dilakukan. penilaian hasil belajar ini untuk mengukur sejauh mana pembelajaran berhasil dilakukan dan apakah tujuan pembelajaran sudah berhasil dilakukan atau belum. Tak hanya evaluasi hasil belajar, media serta alat pendukung pembelajaran yang sudah digunakan juga perlu dievaluasi, efektif atau tidakkah penggunaan media serta alat pendukung pembelajaran tersebut. Sedangkan revisi atau perbaikan dalam pembelajaran perlu dilakukan jika terdapat tujuan pembelajaran belum tercapai, siswa juga sangat perlu untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Revisi juga diperuntukkan pada media dan sarana pra-sarana yang telah dipilih sehingga pembelajaran yang akan datang dapat memilih media pembelajaran beserta alat pendukung lain dengan lebih tepat dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Banyak dari pelaku maupun praktisi pendidikan yang menggunakan sistem desain instruksional ASSURE ini merupakan model yang digunakan untuk memilih dan menggunakan media pembelajaran, terutama yang berbasis teknologi misalnya pemilihan dan penggunaan komputer dalam pembelajaran. Tidak salah memang, namun pada dasarnya konsep ASSURE ini mencakup pembelajaran secara keseluruhan mulai dari perencanaan pembelajaran hingga penilaian dan perbaikan apa yang kurang dari pembelajaran yang sudah dilakukan, bukan hanya dapat diterapkan untuk media pembelajaran saja.


Referensi:
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press
Referensi Web:
Model ASSURE di ed205.net
Model ASSURE di Instructional Design
The following two tabs change content below.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 + 1 =