Tahap Pengembangan Website untuk Pembelajaran Online (E-Learning)

Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa globalisasi sudah merambah pada dunia pendidikan. Internet sebagai salah satu produk dan pendukung globalisasi memiliki banyak peranan. Tak terkecuali dalam pendidikan, kemudahan komunikasi dengan internet membuat kemajuan pendidikan semakin meningkat.

Pada pembelajaran juga demikian, penggunaan internet dalam pembelajaran sangat membantu baik guru maupun siswa untuk belajar. Siswa dapat mencari tambahan materi dengan memanfaatkan internet, ini menunjukkan bahwa internet sangat cocok untuk sebagai sumber belajar.

Namun tidak hanya sebagai sumber belajar saja, peranan internet juga dapat dimanfaatkan untuk jalannya proses pembelajaran itu sendiri. Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan perantara internet sehingga pembelajaran tidak selalu dilaksanakan dengan tatap muka. Pembelajaran yang memanfaatkan internet ini dinamakan dengan E-Learning.

Pembelajaran online atau E-Learning ini membutuhkan website dimana pengguna dapat mengakses seluruh materi pembelajaran. Materi disajikan melalui online, peserta didik dapat mengakses materi tersebut secara langsung serta juga dapat mengunduh atau download materi tersebut untuk dipelajari secara offline. Peserta didik juga bisa langsung berkomunikasi dengan pengajar atau mentor pada sistem pembelajaran e-learning dengan memanfaatkan media interaksi yang tersedia di website.

Sketsa Layout Website E-Learning

Namun untuk membangun sebuah website untuk e-learning ini bukanlah pekerjaan mudah. Website e-learning tidak seperti layaknya website pada umumnya, website e-learning memiliki fitur-fitur khusus yang dirancang agar pembelajaran secara online dapat efektif dan memberikan hasil layaknya atau bahkan melebihi pembelajaran tatap muka pada umumnya.

Membangun website e-learning perlu mengikuti tahapan pengembangan khusus yang terencana dengan baik serta melibatkan ahli-ahli dalam bidang masing-masing. Proses pengembangan website untuk e-learning dapat mengikuti prosedur pengembangan website untuk tujuan khusus lainnya. Metode pengembangan website untuk e-learning dapat mengikuti Web Development Life Cycle (WDLC). Brinck dalam Sutopo (2012: 158) menjelaskan bahwa beberapa tahap dalam pengembangan web antara lain:

Requirement Analysis

Merupakan tahap perencanaan segala sesuatu yang dibutuhkan website. Mulai dari tujuan, penyelesaian masalah, target pengguna, serta hal-hal lainnya sedetail mungkin. Perencanaan website ini sangat penting untuk pengembangan kedepannya karena semua kegiatan yang akan dilakukan menyangkut website berpedoman pada tahap perencanaan yang matang ini.

Conceptual Design

Tahap dimana desain awal website secara umum dibuat. Dalam tahap ini juga dibuat komponen-komponen dasar yang akan membangun website nantinya. Dalam tahap ini perlu memperhatikan fungsionalitas masing-masing komponen yang akan membangun website, fokus desain ditujukan pada perintah (command) dan bagaimana perintah pada website tersebut akan dikerjakan.

Mockup and Prototype

Pada tahap ini dibuat desain pasti terutama layout dan tampilan website serta sistem dasar yang membangunnya. Pada tahap ini terdiri dari 2 pekerjaan yaitu:

  • Mockup. Merupakan desain atau sketsa visual dari tampilan website yang akan dibangun nantinya. Proses ini membutuhkan desain grafis yang akan dibuat sesuai apa yang akan ditampilkan. Sketsa tampilan dibuat semirip mungkin dengan rencana tampilan website yang sudah dibayangkan dan direncanakan sebelumnya.
  • Prototype. Merupakan desain sistem atau platform yang akan dijalankan pada website nantinya. Software dan komponen yang dibutuhkan harus disediakan sehingga sistem dapat berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan error yang berarti

Production

Tahap pembangunan website. Perencanaan dan persiapan yang telah dilakukan disusun dan dikerjakan sesuai dengan tahap-tahap sebelumnya. Dalam tahap ini juga dilakukan uji coba agar semua yang sudah dibangun berjalan dengan semestinya juga untuk memperbaiki kesalahan yang ditemukan.

Masih terdapat satu tahap lagi yaitu Evaluation. Tahap ini merupakan tahap penilaian dari apa-apa saja yang sudah dikerjakan. Tahap evaluasi ini juga perlu dilakukan di akhir setiap tahap sebelum tahap selanjutnya dikerjakan. Hal ini perlu dilakukan agar tahap yang sudah dikerjakan benar-benar dilakukan dengan baik dan memeriksa hal-hal yang kurang.

Pengembangan web e-learning merupakan proses yang komplek karena memang untuk tujuan pembelajaran. Pengembangan website dengan tahap-tahap diatas perlu dilakukan agar web e-learning dapat berjalan dengan baik.

Tidak hanya dapat berjalan dengan baik saja, sangat penting juga agar website memiliki desain yang menarik, sederhana, memiliki fitur yang lengkap, serta dapat digunakan pengguna dengan mudah. Dengan memiliki kelebihan itu semua, pengguna tidak akan dipusingkan dengan tampilan dan komponen penyusun website sehingga dapat belajar dengan lancar melalui website e-learning.


Referensi:
Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
The following two tabs change content below.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 + = 18