Ciri-Ciri Belajar
Telah kita ketahui bahwa pada dasarnya hakikat belajar adalah adanya perubahan pada diri pembelajar. Dari yang tadinya tidak mengetahui jadi tahu, dari yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa, itulah belajar. Jika tidak ada perubahan maka belum bisa disebut dengan belajar. Mungkin semua orang dapat mengalami proses belajar, namun tidak semua orang dapat belajar.
Lalu perubahan seperti apa sehingga orang dapat dikatakan belajar?. Tentunya ada ciri-ciri yang dapat diamati dari orang yang mampu belajar maupun tidak belajar.
Suardi (2015, 12-13) mengemukakan bahwa beberapa ciri-ciri dari konsep belajar antara lain adalah sebagai berikut:
- Perubahan yang bersifat fungsional. Perubahan yang terjadi pada aspek kepribadian seseorang mempunai dampak pada perubahan selanjutnya. Karena belajar anak dapat membaca, karena belajar pengetahuan bertambah, karena pengetahuannya bertambah akan mempengaruhi sikap dan perilakunya.
- Belajar adalah perbuatan yang sudah mungkin sewaktu terjadinya prioritas. Yang bersangkutan tidak begitu menyadarinya namun demikian paling tidak dia menyadari setelah peristiwa itu berlangsung. Dia menjadi sadar apa yang dialaminya dan apa dampaknya. Kalau orang tua sudah dua kali kehilangan tongkat, maka itu berarti dia tidak belajar dari pengalaman terdahulu.
- Belajar terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual. Belajar hanya terjadi apabila dialami sendiri oleh yang bersangkutan, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Cara memahami dan menerapkan bersifat individualistik, yang pada gilirannya juga akan menimbulkan hasil yang bersifat pribadi.
- Perubahan yang terjadi bersifat menyeluruh dan terintegrasi. Yang berubah bukan bagian-bagian dari diri seseorang, namun yang berubah adalah kepribadiannya. Kepandaian menulis bukan dilokalosasi tempat saja. Terapi menyangkut aspek kepribadian lainnya, dan pengaruhnya akan terdapat pada perubahan perilaku yang bersangkutan.
- Belajar adalah prsoses interaksi. Belajar bukanlah proses penyerapan yang berlangsung tanpa usaha yang aktif dari yang bersangkutan. Apa yang diajarkan guru belum tentu menyebabkan terjadinya perubahan, apabila yang belajar tidak melibatkan diri dalam situasi tersebut. Perubahan akan terjadi kalau yang bersangkutan memberikan reaksi terhadap situasi yang dihadapi.
- Perubahan berlangsung dari yang sederhana ke arah yang lebih kompleks. Seorang anak baru akan dapat melakukan operasi bilangan kalau yang bersangkutan sedang menguasai simbol-simbol yang berkaitan dengan operasi tersebut.
Jadi kita dapat memahami bahwa belajar memang hakikatnya adalah adanya perubahan pada diri pembelajar. Tentunya perubahan yang terjadi adalah perubahan ke arah yang lebih baik dimana dimulai dari perubahan yang sederhana hingga kompleks. Dalam ciri-ciri diatas dapat diketahui bahwa dalam proses belajar sangat penting adanya pengambilan keputusan dan reaksi tindakan terhadap keputusan yang diambil, karena hasil dari tindakan inilah yang menentukan adanya perubahan atau tidak.
Ini mengapa pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembelajaran. Pendidikan yang memang pada dasarnya bertujuan mencerdaskan dan menghasilkan sumber daya yang terdidik tidak bisa dilakukan tanpa adanya pembelajaran.
Referensi:
Suardi, Moh. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Dee Publish
Artikel Terkait
Syaiful Imran
Latest posts by Syaiful Imran (see all)
- Posisi atau Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan - Kamis, 30 Maret 2023
- Isu Pendidikan Nasional Yang Perlu Direkonstruksi Dalam Rangka Otonomi Daerah - Senin, 03 Mei 2021
- Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Terhadap Kebijakan Strategis Pendidikan Nasional - Kamis, 15 April 2021
- Status Guru dan Dosen dalam Pendidikan Formal - Kamis, 18 Maret 2021
- Isu-Isu Strategis Terkait Masalah Pendidikan Yang Muncul di Indonesia - Jumat, 11 Desember 2020