Ciri-Ciri Pembentukan Tingkah Laku dari Hasil Belajar dan Pendidikan
Pendidikan yang khususnya secara formal dilaksanakan melalui pembelajaran di sekolah-sekolah dan institusi-institusi pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak hanya cerdas dalam hal pengetahuan namun juga memiliki sikap perbuatan yang baik, maka dari itu pendidikan mencakup bukan hanya menekankan dalam hal atau ranah kognitif namun juga ranah afektif dan psikomotorik. Pembelajaran juga menyertakan bimbingan kepada peserta didik agar mampu berlaku dan memiliki sikap yang mampu dipertanggung jawabkan.
Ranah yang berhubungan erat dengan sikap perbuatan manusia ini merupakan kajian dari psikologi, oleh karena itu ilmu psikologi juga harus mampu diterapkan dalam pendidikan. Dengan penerapan psikologi belajar maka diharapkan peserta didik mampu mencapai tujuan belajar seraca kognitf yang juga diimbangi dengan pencapaian pada ranah psikomotorik dan afektif. Jelas sekali dengan demikian bahwa pendidikan sangat berperan penting terhadap pembentukan karakter peserta didik bahkan menjadi salah satu prioritas tujuan pendidikan. Pembentukan tingkah laku ini sejalan juga dengan meningkatnya kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam berbagai hal.
Perubahan tingkah laku dapat dibentuk dengan melalui proses belajar. Tak hanya sikap atau tingkah laku dalam belajar saja, namun juga mampu mempengaruhi tingkah laku dilingkungan sosial. Sudjana (2007: 36) menyebutkan ada 3 ciri utama tingkah laku yang dibentuk dari hasil belajar dan pendidikan, yaitu:
- Terbentuknya tingkah laku baru berupa kemampuan aktual dan potensial
- Kemampuan baru tersebut berlaku dalam waktu yang relatif lama
- Kemampuan tersebut diperoleh melalui usaha
Dilihat dari ciri-ciri atau karakteristik pembentukan tingkah laku dari proses belajar ini menunjukkan bahwa pembelajaran mampu membentuk tingkah laku atau sikap dan sifat dasar dari peserta didik. Sangat penting sekali memastikan agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan tentunya tujuan atau hasil belajar yang sudah ditetapkan tersebut harus mengandung unsur tingkah laku dalam kompetensi dan indikator pencapaian belajar mereka. Guru tentu berperan penting mulai dari perencanaan pembelajaran hingga membimbing dan mengarahkan tingkah laku siswa agar tidak melenceng dari pedoman dan indikator keberhasilan pembelajaran.
Efek jangka panjang terhadap perilaku peserta didik yang dipengaruhi oleh hasil belajar ini menjadikan pendidikan sangat penting bagi siapapun. Pendidikan hendaknya dirancang dan diselenggarakan dengan konsep yang seimbang, untuk itulah perubahan kurikulum sangat perlu dilakukan agar sistem pendidikan semakin berkembang dan menghasilkan output atau hasil keluaran yang semakin baik dan berkualitas. Pembelajaran juga demikian, hal-hal revolusioner yang mampu memberikan pengaruh signifikan pada perkembangan pembelajaran seperti kurikulum, metode, evaluasi hingga media pembelajaran tidak ada salahnya untuk diterapkan yang tentu dimaksudkan agar pembelajaran yang dilakukan mampu menghasilkan manusia yang terdidik.
Referensi:
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Artikel Terkait
Syaiful Imran
Latest posts by Syaiful Imran (see all)
- Posisi atau Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan - Kamis, 30 Maret 2023
- Isu Pendidikan Nasional Yang Perlu Direkonstruksi Dalam Rangka Otonomi Daerah - Senin, 03 Mei 2021
- Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Terhadap Kebijakan Strategis Pendidikan Nasional - Kamis, 15 April 2021
- Status Guru dan Dosen dalam Pendidikan Formal - Kamis, 18 Maret 2021
- Isu-Isu Strategis Terkait Masalah Pendidikan Yang Muncul di Indonesia - Jumat, 11 Desember 2020