Aspek-Aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Penataan Ruang Perpustakaan

Masyarakat menggunakan perpustakaan

Perpustakaan merupakan tempat dimana seluruh sumber ilmu dikumpulkan. Jika seseorang membutuhkan referensi atau informasi mengenai sesuatu hal, perpustakaan dapat menjadi tempat utama yang sangat tepat untuk didatangi. Ini menunjukkan bahwa fungsi perpustakaan dalam masyarakat yang sangat vital dan hampir tergantikan. Meskipun saat ini sudah ada internet ataupun kemajuan teknologi yang lebih memudahkan pencarian informasi, namun nilai-nilai perpustakaan terutama untuk penyimpanan fisik segala informasi dan pengetahuan secara massal tidak dapat difungsikan oleh teknologi internet yang mengandalkan ruang digital dan virtual.

Lingkungan perpustakaan hendaknya dibangun dengan sebaik mungkin. Jika lingkungan perpustakaan baik internal maupun eksternal ditata dengan baik maka akan mendatangkan banyak kebaikan bagi perpustakaan sendiri, pengelola maupun bagi pengguna perpustakaan. Tata ruang perpustakaan hendaknya dapat dibangun senyaman mungkin yang dioptimalkan untuk penggunaan perpustakaan tersebut. Penataan ruang yang baik dapat memenuhi banyak manfaat misalnya membuat pengunjung betah dan mau kembali lagi ke perpustakaan selain itu hal yang paling mendasar pada penataan ruang agar pengguna perpustakaan mudah mendapatkan informasi dan referensi pada lingkungan yang kondusif. Bayangkan saja jika kondisi perpustakaan kotor dan banyak buku berserakan, tentu saja pengguna akan sulit berkonsentrasi ketika mencari informasi di perpustakaan.

Melihat dari banyaknya manfaat, maka aspek penataan ruang merupakan hal yang sangat penting dalam perpustakaan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang perpustakaan agar tertata dengan baik. Suwarno (2011: 45) menyebutkan bahwa terdapat 4 aspek yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang perpustakaan, aspek-aspek tersebut antara lain:

Aspek Fungsional

Dalam penataan ruang harus memperhatikan masing-masing fungsi dan kegunaan komponen-komponen penyusun perpustakaan termasuk benda-benda yang diletakkan di perpustakaan. Masing-masing komponen maupun perabot dan benda lain dalam perpustakaan harus ditempatkan dan harus memiliki fungsi dalam perpustakaan, jangan sampai terdapat terlalu banyak benda yang tidak memiliki fungsi banyak yang diletakkan. Hubungan dan alur antar sekat dan ruang juga sangat penting agar pergerakan pemustaka maupun pustakawan tidak terganggu.

Aspek Psikologis Pengguna

Bahwa penataan ruang perpustakaan dapat mempengaruhi aspek psikologis pengguna. Meliputi hal utama bagaimana agar pengunjung merasa nyaman ketika berada di perpustakaan, leluasa menggunakan seluruh fasilitas perpustakaan serta mampu mendapat informasi yang diinginkan dengan baik. Harmonisasi dan keserasian ruang menjadi hal penting untuk mempengaruhi psikologis pengguna agar dalam perpustakaan tidak hanya merasa tenang, namun juga memunculkan kesenangan.

Aspek Estetika

Aspek estetika merupakan hal-hal yang terkait dengan keindahan. Kerapian penataan perabot dan benda-benda yang dipergunakan serta aksesoris lain yang menunjang keindahan ketika mata memandang perlu ditambahkan. Pemilihan warna, lukisan, jika perlu musik yang membuat jiwa pemustaka tenang sangat bisa dimanfaatkan agar keindahan tata ruang semakin lengkap.

Aspek Keamanan Bahan Pustaka

Keamanan sangat penting diperhatikan dalam perpustakaan, apalagi ini berkaitan dengan koleksi fisik yang kemungkinan mudah rusak atau hilang kapan saja. Desain tata ruang perlu memperhatikan hal-hal yang mengancam keberadaan koleksi diperpustakaan baik yang bersifat alamiah maupun atas campur tangan pengguna, jika perlu penggunaan teknologi sangat dianjurkan untuk digunakan.

Ketika aspek-aspek penataan ruang perpustakaan tersebut mampu diterapkan mengikuti hakikatnya dengan baik, maka perpustakaan pasti dapat menjadi tempat yang sangat kondusif sebagai penyimpan koleksi referensi dan informasi. Pengguna atau pemustaka maupun pengelola atau pustakawan tentu akan sangat nyaman dan betah menjalankan aktivitas di perpustakaan.

Bukan tidak mungkin pula konsep penataan ruang yang khusus namun tetap memperhatikan aspek-aspek penataan ruang tersebut mampu menjadi ciri khas dan menarik banyak pengunjung. Beberapa perpustakaan sudah dirancang dengan konsep-konsep khusus seperti konsep klasik bahkan ada yang menyatukan kafe dengan perpustakaan. Pengunjung tentu akan sangat tertarik mengunjungi perpustakaan dan berlama-lama menggunakan perpustakaan berkonsep khusus tadi karena dalam penataan ruang tetap memperhatikan aspek-aspek yang telah disebutkan sebelumnya.


Referensi:
Suwarno, Wiji. 2011. Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
The following two tabs change content below.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

51 − 47 =