Arsitektur Penyusun Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Perguruan Tinggi

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan hal yang saat ini lazim ditemui bahkan tidak bisa lepas di kehidupan sehari-hari. Banyak penerapan dalam berbagai bidang yang memang sangat mampu memberikan manfaat jika dibanding penerapan metode konvensional.

Dalam dunia pendidikan juga tak lepas dari penerapan TIK, baik dalam pelaksanaan pembelajaran dan perkuliahan maupun pengelolaan atau manajemen sekolah atau perguruan tinggi. Di perguruan tinggi bahkan sudah diterapkan sistem akademik dan manajemen yang terintegrasi dan menyeluruh di semua bidang. Mulai dari mahasiswa, dosen, hingga pegawai diberikan akses melalui sistem tersebut. Manfaat utamanya adalah untuk kemudahan komunikasi dan penyampaian atau pelaporan informasi dengan cepat.

4 Arsitektur pendukung TIK di Perguruan Tinggi

Bahwa dalam perguruan tinggi, terdapat banyak bidang yang saling bersinergi untuk mengelola agar perguruan tinggi dpat berjalan dengan baik. Dalam penerapan teknologi infomasi dan komunikasi di pergururan tinggi ada 4 hal atau arsitektur utama yang menyusun. Dikatakan arsitektur karena teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu sistem yang menyeluruh yang harus dibangun bukan hanya oleh satu pihak saja, melainkan juga dengan seluruh elemen yang terlibat dalam pengelolaan pergururan tinggi.

Menurut IASA (International Association of Software Architect) dalam Indrajit (2011: 60) menegaskan sebuah organisasi harus mengembangkan 4 (empat) buah arsitektur yang saling terintegrasi satu dengan lainnya. Keempat arsitektur yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Arsitektur Bisnis dan Organisasi – kerangka cara pandang holistik dan terintegrasi terkait dengan struktur bisnis serta organisasi institusi perguruan tinggi
  2. Arsitektur Informasi dan Basis Data ­ kerangka perspektif yang holistik dan terintegrasi terkait dengan sistem pengelolaan informasi dan basis data institusi
  3. Arsitektur Aplikasi dan Piranti Lunak – kerangka cara pandang yang utuh serta lengkap terkait dengan portofolio piranti lunak aplikasi dan modul­‐modul lainnya yang saling berhubungan dalam lingkungan pegnelolaan kampus
  4. Arsitektur Piranti Keras dan Jaringan Infrastruktur – kerangka perspektif yang menyeluruh mengenai keberadaan piranti keras dan desain infrastruktur jejaring yang menghubungkan seluruh titik komunikasi yang ada dalam lingkungan perguruan tinggi.

Keeempat arsitektur penyusun teknologi informasi dan komunikasi dalam pergururan tinggi diatas harus berhubungan satu sama lain. Salah satu terjadi hambatan, maka pengelolaan perguruan tinggi akan mengganggu dan menjadi timpang atau bahkan tidak berjalan sama sekali.

Penerapan teknologi komunikasi dan informasi di perguruan tinggi dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi kemajuan institusi. Terutama dalam hal efisiensi, penerapan TIK sangat membantu. Penyampaian informasi yang cepat, mampu memangkas banyak prosedur yang mana pada metode konvensional harus dilewati, serta masih banyak manfaat lain yang bisa didapat dari penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di perguruan tinggi.


Referensi:
Indrajit, Richardus Eko. 2011. Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi : Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21. APTIKOM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 6 = 4