Langkah-Langkah Proses Pelaksanaan Pengukuran dalam Pendidikan
Pendidikan memiliki tujuan utama agar peserta didik mampu mengembangkan potensi yang dimiliki dalam berbagai bidang terutama pada spiritual, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan. Pelaksanaan pendidikan secara formal utamanya diwujudkan dengan adanya pembelajaran pada sekolah ataupun institusi pendidikan lainnya.
Agar dapat mengetahui tujuan dari pendidikan dan pada khususnya pembelajaran sudah dicapai atau belum, maka dalam prosesnya perlu dilakukan evaluasi atau adanya proses penilaian terhadap apa yang telah dilakukan. Pencapaian tujuan tidak bisa hanya dengan dikira-kira saja, perlu adanya evaluasi dengan menggunakan metode serta alat ukur yang valid dan reliabel sesuai dengan aspek-aspek pembelajaran yang telah dilakukan. Ini dimaksudkan agar hasil dari evaluasi dan pengambilan keputusan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam evaluasi perlu adanya pengukuran. Dari pengukuran ini dapat diperoleh sebuah hasil ukur yang dapat dianalisis sehingga mampu diambil kesimpulan apakah tujuan dapat dicapai atau belum, apakah pembelajaran yang dilakukan sudah berhasil atau belum.
Dalam bukunya Yusuf (2015 :11) secara jelas menyebutkan bahwa terdapat 3 langkah yang perlu dilalui dalam melaksanakan pengukuran, antara lain adalah:
- Mengidentifikasi dan merumuskan atribut atau kualita yang akan diukur
- Menentukan seperangkat operasi yang dapat digunakan untuk mengukur atribut tersebut
- Menetapkan seperangkat prosedur atau definisi untuk menerjemahkan hasil pengukuran ke dalam pernyataan atau data kuantitatif. Bagaimanapun juga dalam pengukuran, penguantitatifan informasi adalah penting untuk membuat ketetapan hati atau kebulatan tekad atau membedakan suatu atribut sehingga kesimpulan yang diambil tidak subjektif
Langkah-langkah pelaksanaan pengukuran tersebut sangat penting dilakukan agar proses pengukuran dapat dilakukan dengan baik. Dimulai dari identifikasi dan perumusan atribut apa yang akan diukur, dalam sebuah pembelajaran misalnya, terdapat kompetensi-kompetensi yang harus diukur.
Kemudian penentuan perangkat operasi yang sesuai untuk pengukuran. Jenis, metode apa serta alat apa yang hendak digunakan ditentukan agar tepat dan sesuai dengan kompetensi dan indikator jika dalam pembelajaran.
Dan terakhir penetapan perangkat prosedur untuk mendefinisikan pengukuran. Dalam langkah ini biasanya hasil pengukuran dibuat menjadi data kuantitatif agar memberikan kemudahan dalam penentuan hasil. Hal ini dikarenakan data kuantitatif merupakan hasil yang absolut atau mutlak atau tidak lagi relatif. Juga memudahkan untuk analisis dan pembandingan dengan acuan evaluasi yang telah dibuat.
Referensi:
Yusuf, Muri. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Artikel Terkait
Syaiful Imran
Latest posts by Syaiful Imran (see all)
- Posisi atau Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan - Kamis, 30 Maret 2023
- Isu Pendidikan Nasional Yang Perlu Direkonstruksi Dalam Rangka Otonomi Daerah - Senin, 03 Mei 2021
- Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Terhadap Kebijakan Strategis Pendidikan Nasional - Kamis, 15 April 2021
- Status Guru dan Dosen dalam Pendidikan Formal - Kamis, 18 Maret 2021
- Isu-Isu Strategis Terkait Masalah Pendidikan Yang Muncul di Indonesia - Jumat, 11 Desember 2020