Interaksi-Interaksi yang Terjadi dalam Pembelajaran Online (E-Learning)

Skema e-learning sederhana

Pembelajaran melalui internet biasa disebut dan dikenal dengan sebutan online learning atau e-learning. Seiring dengan perkembangan teknologi terutama perkembangan internet dan penggunaannya, sistem e-learning semakin berkembang mengikuti perkembangan teknologi dan internet tersebut. Penerapan internet untuk pembelajaran juga semakin meluas, pembelajaran online tidak hanya diterapkan untuk kalangan tertentu dan tertutup saja, namun juga secara universal dan global.

Dalam sistem e-learning terdapat pelaku-pelaku serta materi yang saling mendukung satu sama lain. Pelaku pembelajaran online utamanya adalah guru atau pengajar atau mentor dan siswa atau peserta didik. Terjadi interaksi antar sesama pelaku dalam melaksanakan pembelajaran secara online itu, bahkan interaksi juga terjadi pada konten atau materi yang tersedia maupun yang ingin disampaikan. Interaksi dalam e-learning juga terjadi sesama pelaku juga sesama konten.

Interaksi-interaksi tersebut yang membuat pembelajaran online dapat dilakukan. Seperti diketahui bahwa setidaknya ada 3 pihak yang terlibat yaitu peserta didik, pengajar atau mentor dan konten atau materi. Anderson & Elloumi dalam Sutopo (2012: 151) menyebutkan ada beberapa interaksi dalam pembelajaran e-learning yang melibatkan guru atau pengajar, peserta didik, dan konten atau materi. Interaksi-interaksi yang dimaksud adalah:

Interaksi Siswa – Siswa

Interaksi antara siswa dengan siswa lain bisa dilakukan dalam e-learning. Ini sangat menguntungkan dimana siswa bisa saling berbagi dengan peserta didik lainnya. Hal ini juga memungkinkan siswa untuk membangun komunitas belajar yang pro aktif.
Interaksi Siswa – Konten

Merupakan interaksi dimana siswa menerima materi melalui media internet yang telah disajikan. Peserta didik biasanya diberikan pilihan untuk dapat melakukan download atau mengunduh materi atau bahkan membuka dan mempelajari secara langsung.

Interaksi Siswa – Pengajar

Interaksi antara siswa dan pengajar dalam sistem pembelajaran online atau e-learning dapat dilakukan dengan berbagai format baik komunikasi langsung maupun secara tak langsung. Pengajar dapat langsung berinteraksi dengan peserta didik dengan memanfaatkan fasilitas chatting, atau teleconference, atau live video streaming, juga secara tak langsung dimana pengajar cukup menyajikan materi-materi secara terstruktur agar peserta didik dapat mengunduh materi tersebut. Bisa juga dilakukan kombinasi antara keduanya.

Interaksi Pengajar – Pengajar

Antar pengajar atau mentor juga melakukan interaksi. Hal ini membuat pertukaran informasi dan pengetahuan antar pengajar dapat terjadi. Memungkinkan untuk mengembangkan materi-materi yang akan disajikan, selain itu juga dapat membahas mengenai sistem pembelajaran e-learning yang tepat digunakan.

Interaksi Pengajar – Konten

Interaksi antara pengajar dengan konten terutama terjadi saat pembuatan atau penyusunan materi. Selain itu juga pengajar wajib memantau secara terus menerus materi yang disajikan serta memberikan update atau memperbaharui konten jika diperlukan.

Interaksi Konten – Konten

Interaksi antara materi atau konten satu dengan konten lain merupakan sebuah sistem yang diprogram agar materi satu dengan materi yang lain yang relevan dapat berhubungan. Sehingga ketika guru atau peserta didik membuka sebuah materi, maka secara otomatis materi-materi yang berhubungan juga ditampilkan atau dijadikan sebagai bahan rujukan. Dengan konsep link atau hubungan interaksi konten-konten ini membuat materi yang disajikan akan semakin menyeluruh dan memperkaya serta mempermudah penyampaian materi inti yang hendak disampaikan.

Interaksi-interaksi tersebut dimulai dari awal perencanaan pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran. Terutama pada saat proses pemberajaran, ada banyak interaksi yang terjadi bahkan semua interaksi bisa terjadi secara bersamaan. Banyaknya interaksi yang terjadi tidaklah membuat sistem e-learning menjadi rumit. Sistem pembelajaran memang cukup kompleks terutama dalam hal infrastruktur atau teknologi yang digunakan, namun dalam pembelajaran tetap disajikan dalam bentuk sistem yang lebih sederhana sehingga pengguna e-learning dapat dengan mudah memahami masing-masing fungsi meskipun masih awam.


Referensi:
Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
The following two tabs change content below.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 8 = 1