Keterbatasan dan Kelemahan Media Pembelajaran Televisi (TV)
Media elektronik terutama televisi kini sudah banyak digunakan untuk berbagai keperluan pendidikan. Mulai dari siaran pengumumuan dan berita mengenai pendidikan hingga siaran yang membahas materi pembelajaran sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan sumber belajar. Penggunaan yang mudah dan ketersediaan perangkat televisi yang banyak membuat televisi memiliki berbagai keuntungan jika digunakan sebagai media dalam pembelajaran.
Teknologi dan luasnya coverage siaran televisi dapat digunakan untuk menyampaikan materi dengan kualitas tinggi kepada pemirsa secara massal. Ini sangat menguntungkan dimana tidak perlu melakukan produksi materi melalui media yang banyak, cukup membuat materi pada sebuah media lalu kemudian dapat disiarkan. Televisi juga mampu menayangkan siaran secara langsung sehingga bisa digunakan untuk pembelajaran jarak jauh secara massal. Siaran yang sudah ditayangkan juga dapat diarsipkan untuk dapat ditayangkan ulang dikemudian hari.
Seperti yang sudah diketahui bahwa tidak ada media pembelajaran yang sempurna, setiap media pembelajaran apapun jenisnya memiliki kelemahan atau keterbatasan masing-masing. Untuk produksi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia karena memang fungsi televisi memang menayangkan multimedia, namun tantangan terbesar ada pada penyelenggaraan siaran televisi. Penyiaran pada televisi membutuhkan alat khusus dimana selain pengadaan yang membutuhkan biaya yang mahal, juga memerlukan keterampilan khusus dalam mengoperasikan alat tersebut.
Dalam buku Media Pembelajaran (Arsyad, 2013: 53) disebutkan beberapa kelemahan atau keterbatasan penggunaan media pembelajaran televisi (TV). Keterbatasan atau kelemahan utama media pembelajaran Televisi (TV) tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
- Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
- Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
- Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi tayangan sebelum disiarkan.
- Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci tayangan yang disiarkan.
- Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi besikap pasif selama penayangan.
Dari semua keterbatasan dan kelemahan televisi sebagai media pembelajaran, cukup dapat membuat pembelajaran terancam gagal bila keterbatasan atau kelemahan tersebut tidak dapat disiasati. Guru harus melakukan kontrol ekstra jika menggunakan televisi sebagai media pembelajaran. Penggunaan TV sebagai media pembelajaran hendaknya dilengkapi dengan bimbingan dan panduan khusus yang dibuat guru agar dapat dilakukan oleh siswa.
Dengan adanya keterbatasan tersebut maka penggunaan televisi untuk media pembelajaran perlu mendapatkan perhatian khusus baik dari guru maupun siswa atau peserta didik. Penetuan televisi sebagai media pembelajaran diharapkan memperhatikan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip penentuan media pembelajaran yang baik dan benar. Penggunaan televisi pada materi dan waktu yang tepat akan semakin memudahkan penyampaian materi dan siswa dapat memahami dengan cepat dan tanggap sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Referensi:
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press
Artikel Terkait
Syaiful Imran
Latest posts by Syaiful Imran (see all)
- Posisi atau Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan - Kamis, 30 Maret 2023
- Isu Pendidikan Nasional Yang Perlu Direkonstruksi Dalam Rangka Otonomi Daerah - Senin, 03 Mei 2021
- Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Terhadap Kebijakan Strategis Pendidikan Nasional - Kamis, 15 April 2021
- Status Guru dan Dosen dalam Pendidikan Formal - Kamis, 18 Maret 2021
- Isu-Isu Strategis Terkait Masalah Pendidikan Yang Muncul di Indonesia - Jumat, 11 Desember 2020
televisi terkadang malah memberikan dampak dan pengaruh buruk Mas bagi anak