Sifat-Sifat Daya Ingat Kaitannya dengan Proses Belajar
Salah satu hal dalam belajar yang sangat penting bagi peserta didik adalah mengingat apa yang telah disampaikan. Belajar bukan hanya menerima materi yang telah diberikan, namun juga ada proses mengingat yang fungsinya menyimpan apa yang telah diberikan dan dapat diproduksi atau dipanggil kembali ketika dibutuhkan. Oleh karena itu, proses mengingat juga bukan sekedar menyimpan saja, namun juga mulai dari menerima, memahami, menyimpan, dan memproduksi ulang kesan dari materi yang telah diterima.
Ingatan ini sangat erat kaitannya dengan penyampaian materi melalui kesan. Jika materi mampu dikemas dan memberikan kesan yang baik bagi si pembelajar, maka akan dapat diingat dengan baik. Begitu pula sebaliknya ketika materi tidak mampu menimbulkan kesan yang baik, maka akan sulit untuk belajar.
Sesuai dengan tahap-tahap proses mengingat, daya ingat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
- Sifat cepat atau lambat, sifat ini dimiliki daya mencamkan kesan. Sifat ini menunjukkan lamanya waktu untuk memasukkan kesan ke dalam pikiran. Hal ini tergantung pada situasi dan kondisi lingkungan serta kondisi mental dan fisik.
- Sifat setia. Sifat ini dimiliki oleh daya menyimpan, yang berarti kesan yang masuk dapat disimpan sama persis dengan objek yang sebenarnya. Misalnya apa yang dibaca oleh seseorang dapat disimpan dalam pikirannya sama persis dengan apa yang tertulis di buku.
- Sifat tahan lama. Sifat ini juga dimiliki oleh daya menyimpan yang berarti kesan yang telah masuk dalam pikiran dapat disimpan dalam waktu yang lama atau tidak mudah lupa.
- Sifat luas. Sifat ini juga dimiliki oleh daya menyimpan yang berarti dapat menyimpan kesan dalam jumlah yang banyak.
- Sifat siap. Sifat ini dimiliki oleh daya reproduksi yang berarti dapat mengeluarkan kembali kesan yang telah tersimpan dalam pikiran baik secara lisan maupun tertulis. (Hakim, 2004: 15)
Dengan memahami sifat-sifat daya ingat ini utamanya guru agar dapat memberikan kesan materi pelajaran yang baik kepada siswanya. Ini dimaksudkan agar siswa mampu mengingat semua materi yang disampaikan oleh guru. Dengan adanya kesan dari materi yang baik dan menarik maka kualitas daya ingat siswa terhadap materi tersebut akan baik, siswa mudah memanggil ulang kesan tersebut dengan tepat dan tidak terjadi kesalahan pemahaman.
Referensi:
Hakim, Thursan. 2004. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara
Artikel Terkait
Syaiful Imran
Latest posts by Syaiful Imran (see all)
- Posisi atau Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan - Kamis, 30 Maret 2023
- Isu Pendidikan Nasional Yang Perlu Direkonstruksi Dalam Rangka Otonomi Daerah - Senin, 03 Mei 2021
- Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Terhadap Kebijakan Strategis Pendidikan Nasional - Kamis, 15 April 2021
- Status Guru dan Dosen dalam Pendidikan Formal - Kamis, 18 Maret 2021
- Isu-Isu Strategis Terkait Masalah Pendidikan Yang Muncul di Indonesia - Jumat, 11 Desember 2020