Pengaruh Jenis Aktivitas Pembelajaran Terhadap Peningkatan Kemampuan Peserta Didik

Pembelajaran dilakukan secara sadar dan terencana dalam rangka melaksanakan pendidikan. Dalam pembelajaran baik guru maupun siswa melakukan interaksi dimana guru berusaha menyampaikan materi dengan berbagai cara dan metode agar peserta didik dapat memahami materi serta menguasai kompetensi yang disampaikan.

Dari banyaknya cara dan jenis aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran, semuanya memanfaatkan indera-indera yang ada pada tubuh manusia. Metode ceramah konvensional misalnya, peserta didik umumnya memerlukan indera pendengaran dan penglihatan agar dapat menerima materi yang disampaikan oleh guru.

Ragam jenis aktivitas siswa dalam belajar

Penggunaan indera dalam pembelajaran ini merupakan jenis aktivitas dalam pembelajaran. Jenis aktivitas pembelajaran ini juga perlu disesuaikan dengan materi pembelajaran yang hendak disampaikan. Hal ini disebabkan karena masing-masing jenis aktivitas serta kombinasi dengan jenis aktivitas pembelajaran yang lain dapat memberikan dampak atau pengaruh yang berbeda kepada kemampuan peserta didik dalam menangkap materi yang disampaikan yang tentunya berpengaruh juga kepada sejauh mana kemampuan peserta didik menguasai kompetensi dan materi.

Rapibde dalam Yaumi (2018: 13) menjelaskan bahwa terdapat dampak atau pengaruh dari jenis aktivitas pembelajaran yang dilakukan terhadap peningkatan kemampuan peserta didik adalah sebagai berikut:

  • 10% dari apa yang dibaca
  • 20% dari apa yang didengar
  • 30% dari apa yang dilihat
  • 50% dari apa yang dilihat dan didengar
  • 70% dari apa yang ditulis dan dikatakan
  • 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan

Terlihat bahwa dengan penggunaan kombinasi berbagai jenis aktivitas dalam pembelajaran maka siswa lebih memiliki kemampuan dalam menerima materi dan meningkatkan kemampuan kompetensi mereka.

Namun tentu saja tidak semua materi dapat atau harus menggunakan kombinasi jenis aktivitas pembelajaran dengan peningkatan kemampuan peserta didik yang tinggi saja. Penyesuaian terhadap bentuk materi dengan porsi dan kemungkinan penyajian, karena tidak smua materi dapat disajikan dengan mencamapurkan semua jenis aktivitas.

Dari penjelasan Rapibde diatas juga dapat disimpulkan bahwa semakin aktif peserta didik maka semakin tinggi juga peningkatan kemampuan peserta didik. Ketika peserta didik melakukan sesuatu, peserta didik akan lebih aktif dan lebih mudah mengerti dibandingkan hanya dengan membaca saja. Oleh karena itu guru harusnya mampu mendorong siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran, tidak perlu memaksa namun cukup dengan memancing atau membuat peserta didik tertarik untuk menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.


Referensi:
Yaumi, Muhammad. 2018. Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group
The following two tabs change content below.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 85 = 93