Unsur-Unsur Belajar

Belajar yang dapat kita artikan dengan adanya perubahan pada diri pembelajar merupakan bagian penting dari pendidikan. Belajar memiliki ciri-ciri yang dapat mengindikasikan bahwa seseorang dapat dikatakan belajar ataupun tidak. Belajar memiliki ciri-ciri tertentu, mengenai ciri-ciri belajar sudah pernah dirincikan pada artikel lain, silahkan gunakan kolom Search untuk pencarian artikelnya.

Belajar Kognitif

Suardi (2015, 14-15) menyatakan bahwa perilaku belajar merupakan perilaku yang kompleks, karena banyak unsur belajar yang terlibat didalamnya, diantaranya:

Tujuan

Dasar dari aktivitas belajar ialah untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan oleh yang bersangkutan. Oleh karena itu perilaku belajar mempunyai tujuan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Seorang akank yang merasa lapar akan belajar bagaimana caranya untuk mendapatkan makanan.

Pola Respon dan Kemampuan yang Dimiliki

Setiap individu memiliki pola respon yang dapat digunakan saat menghadapi situasi belajar, dia mempunyai cara merespon tersendiri dan hal itu berkaitan erat dengan kesiapannya. Kurangnya kesiapan yang bersangkutan menghadapi situasi yang dihadapi dapat menyebabkan gagal dalam mencapai tujuan.

Penafsiran terhadap Situasi

Dalam menghadapi situasi, individu harus menentukan tindakan, mana yang akan diambil, mana yang harus dihindari dan mana yang paling aman. Mana yang akan diambil tentu saja didasarkan pada penafsiran yang bersangkutan terhadap situasi yang dihadapi. Andaikan dia salah dalam pernafsiran situasi yang dihadapi, dia akan gagal mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

Reaksi atau Respon

Setelah pilihan dinyatakan, maka yang dapat dilakukan seseorang dalam mememnuhi kebutuhannya yaitu melakukan reaksi atau merespon dengan melakukan sesuatu. Setelah menentukan maka individu yang bersangkutan akan melakukan tindakan tersebut sehingga apa yang dibutuhkan menjadi tercapai.

Terlihat dari uraian unsur-unsur belajar diatas bahwa unsur-unsur belajar diatas haruslah terpenuhi dalam proses belajar. Jika terdapat salah satu unsur saja tidak terpenuhi maka proses belajar tidak akan sempurna, atau bahkan tidak bisa disebut dengan belajar.

Tidak adanya satu dari unsur-unsur belajar yang telah disebutkan diatas dapat mengakibatkan pembelajar tidak mengalami perubahan dalam upayanya untuk belajar. Maka sangat penting untuk memastikan bahwa unsur-unsur tersebut terpenuhi dalam usaha untuk belajar sehingga tujuan belajar dapat tercapai.


Referensi:
Suardi, Moh. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Dee Publish
The following two tabs change content below.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 + 7 =