Jenis-Jenis Aktivitas dalam Belajar Siswa
Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara guru dengan peserta didik, didalamnya banyak kegiatan atau aktivitas yang dilakukan. Guru diharuskan mampu memanfaatkan beragam aktivitas yang mungkin dilakukan dalam pembelajaran agar mampu dengan mudah menyampaikan materi yang harus disampaikan dan siswa juga dengan mudah memahami materi yang disampaikan dengan variasiĀ jenis aktivitas belajar yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing.
Contoh-contoh aktivitas dalam belajar misalnya membaca, melihat gambar, bertanya, memberikan tanggapan, menulis cerita, hingga merasakan dengan emosi masing-masing saat belajar juga merupakan sebuah aktivitas belajar. Dengan kata lain, aktivitas belajar merupakan segala sesuatu yang dilakukan dan mempengaruhi proses belajar itu sendiri.
Aktivitas belajar juga melibatkan indera-indera atau sensor dan alat yang dimiliki manusia untuk melakukan sesuatu. Indera-indera tersebut antara lain meliputi indera penglihatan (visual), pendengaran (listening), berbicara (oral), seluruh aktivitas fisik lain serta mental dan emosi.
Menurut Sardiman (2006: 100), aktivitas belajar meliputi aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas tersebut harus selalu berkait. Aktivitas belajar siswa sangat kompleks. Paul B. Diedrich (Sardiman, 2006: 101), menyatakan bahwa kegiatan siswa digolongkan sebagai berikut:
- Visual activities, diantaranya meliputi membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan
- Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, dan mengeluarkan pendapat
- Listening activities, seperti misalnya mendengarkan percakapan, diskusi dan pidato
- Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan dan menyalin.
Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak; - Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, dan menganalisis.
- Emotional activities, misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Kombinasi dan penggunaan dari variasi jenis aktivitas belajar diatas akan sangat membantu baik guru maupun siswa dalam pembelajaran sehingga memudahkan dalam pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua jenis aktivitas belajar diatas harus ada dalam sebuah pembelajaran. Terdapat materi pelajaran yang tidak mampu dilakukan atau tidak sesuai dengan jenis akitvitas belajar tertentu.
Dapat dilihat dari pengelompokan jenis aktivitas belajar diatas bahwa semua aktivitas yang dilakukan dan mempengaruhi belajar merupakan hal yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan pembelajaran bahkan dari perumusan dan perencanaan pembelajaran. Guru wajib mampu dalam memilih jenis aktivitas belajar yang tepat terhadap materi pembelajaran. Dari penyesuaian antara jenis aktivitas dan materi ini baru dapat dikembangkan ke model, metode hingga media pembelajaran yang dapat digunakan.
Referensi:
Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Artikel Terkait
Syaiful Imran
Latest posts by Syaiful Imran (see all)
- Posisi atau Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan - Kamis, 30 Maret 2023
- Isu Pendidikan Nasional Yang Perlu Direkonstruksi Dalam Rangka Otonomi Daerah - Senin, 03 Mei 2021
- Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Terhadap Kebijakan Strategis Pendidikan Nasional - Kamis, 15 April 2021
- Status Guru dan Dosen dalam Pendidikan Formal - Kamis, 18 Maret 2021
- Isu-Isu Strategis Terkait Masalah Pendidikan Yang Muncul di Indonesia - Jumat, 11 Desember 2020