Tolok Ukur Buku Ajar yang Baik
Bahan ajar menjadi suatu hal yang penting dalam jalannya proses pembelajaran karena bahan ajar merupakan sumber materi dan referensi yang akan disampaikan pada siswa. Bahan ajar ini yang nantinya akan diserap dan dipahami oleh siswa sehingga siswa dapat mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Tanpa adanya bahan ajar maka pembelajaran tidak akan dapat terlaksana karena otomatis tidak ada materi yang bisa disampaikan, siswa tidak memiliki referensi terhadap kompetensi yang harus dikuasai.
Jenis atau macam-macam bahan ajar sangat bervariasi baik bahan ajar cetak maupun non cetak. Bahan ajar cetak yang paling umum adalah buku, bisa berupa buku paket, modul, diktat, maupun jenis buku lainnya. Buku banyak dipilih sebagai bahan ajar ataupun sumber belajar karena pengemasannya yang praktis serta dapat menyampaikan semua materi yang hendak disampaikan.
Namun tidak sembarang buku yang dapat atau layak dijadikan bahan ajar. Guru harus pandai dalam memilih buku ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Guru hendaknya tidak menggunakan sembarang buku sebagai bahan ajar. Kenapa? karena pemilihan buku ajar yang salah dapat mengakibatkan hambatan dalam proses belajar mengajar. Misalnya terdapat informasi yang salah dalam buku tersebut atau buku disusun dengan bahasa tidak baku dan tidak terstruktur sesuai kelengkapan penyusun buku serta hal-hal lain.
Oleh karena pemilihan buku sebagai bahan ajar sangatlah penting, maka perlu adanya standar atau tolok ukur agar buku dapat digunakan sebagai bahan ajar yang baik. Dalam bukunya Arifin dan Krusianto (2008:59) menyebutkan bahwa tolok buku ajar yang baik adalah sebagai berikut:
- Format buku sesuai dengan format ketentuan UNESCO yaitu ukuran kertas A4
- Memiliki ISBN
- Ditulis dengan gaya bahasa semi formal
- Struktur kalimat minimal SPOK
- Mencantumkan TIU, TIK dan kompetensi
- Disusun sesuai dengan rencana pembelajaran
- Menyertakan pendapat atau mengutip hasil penelitian pakar
- Menggunakan catatan kaki/catatan akhir/daftar pustaka dan jika mungkin menyertakan indeks
- Mengakomodasi hal-hal atau ide baru
- Tidak menyimpang dari falsafah NKRI
Disebutkan pula bahwa setiap halaman buku hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Setiap alinea berisi satu pokok pikiran
- Menggunakan alinea yang pendek
- Menggunakan kalimat-kalimat pendek, agar mudah diingat (10-14 kata per kalimat)
- Setiap halaman dibuat menarik dan mudah diingat secara verbal maupun visual (mengindahkan kaidah penggunaan tipografi dan tata letak yang baik)
- Setiap halaman berisi teks grafik / diagram. taxbel, gambar (berupa foto maupun ilustrasi), inset pengingat, inset history
- Tuliskan kalimat motivasi dan inspirasi
Tolok ukur buku ajar yang baik ini wajib diterapkan pada saat penyusunan buku tersebut. Hal-hal tersebut diatas harus diperhatikan bukan hanya oleh guru atau pendidik dalam memilih buku ajar, namun juga pengarang, penyusun, serta penerbit buku agar buku yang hendak diterbitkan dapat digunakan secara layak nantinya dalam pembelajaran.
Referensi:
Arifin, Syamsul dan Adi Krusianto. 2008. Sukses Menulis Buku Ajar dan Referensi. Grasindo. Surabaya
Artikel Terkait
Syaiful Imran
Latest posts by Syaiful Imran (see all)
- Posisi atau Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan - Kamis, 30 Maret 2023
- Isu Pendidikan Nasional Yang Perlu Direkonstruksi Dalam Rangka Otonomi Daerah - Senin, 03 Mei 2021
- Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Terhadap Kebijakan Strategis Pendidikan Nasional - Kamis, 15 April 2021
- Status Guru dan Dosen dalam Pendidikan Formal - Kamis, 18 Maret 2021
- Isu-Isu Strategis Terkait Masalah Pendidikan Yang Muncul di Indonesia - Jumat, 11 Desember 2020