Ciri – Ciri Program Bimbingan dan Konseling (BK) yang Efektif dan Efisien
Bimbingan dan konseling (BK) sudah menjadi sebuah bagian yang penting dan tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Bimbingan dan konseling langsung memberikan dampak atau pengaruh kepada siswa. Adanya bimbingan dan konseling di sekolah sangat bermanfaat untuk membuat pelaksanaan pembelajaran lebih lancar dan menghasilkan sumber daya manusia yang jauh lebih baik.
Dalam implementasi Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah, banyak program yang harus disusun dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Program bimbingan dan konseling harus dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan program pembelajaran yang akan dilaksanakan terutama kaitannya dengan kebutuhan siswa.
Program bimbingan dan konseling harus disusun agar dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dengan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien maka siswa dapat memenuhi kebutuhan mereka dalam belajar. Utamanya pada peserta didik yang kesulitan belajar atau mendapati masalah yang mengganggu belajar mereka, bimbingan konseling sangat dibutuhkan.
Ciri-ciri program bimbingan dan konseling (BK) yang efektif dan efisien itu sendiri ada beberapa dan disebutkan dalam bukunya Susanto (2018: 7) antara lain yaitu:
- Program disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari para siswa yang bersangkutan
- Kegiatan bimbingan disusun menurut skala prioritas yang juga ditentukan berdasarkan kebutuhan siswa dan kemampuan petugas
- Program dikembangkan berangsur-angsur dengan melihat semua tenaga pendidikan dalam merencanakannya
- Program memiliki tujuan yang ideal, tetapi realistis dalam pelaksanaannya
Program mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan diantara semua anggota dan staff pelaksanannya - Menyediakan fasilitas yang diperlukan
- Penyusunan disesuaikan dengan program pendidikan di lingkungan yang bersangkutan
- Memberikan kemungkinan pelayanan kepada semua siswa yang bersangkutan
- Memperlihatkan peranan penting dalam menghubungkan dan memadukan sekolah dan masyarakat
- Berlangsung sejalan dengan proses penilaian diri, baik mengenai program itu sendiri maupun kemajuan dari siswa yang dibimbing, serta mengenai kemajuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap para petugas pelaksananya
Penyusunan program bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien sangat perlu mengacu pada pemenuhan kebutuhan peserta didik baik siswa secara umum serta juga melihat dari masing-masing individu siswa. Guru BK dan konselor di sekolah juga harus secara aktif memantau siswa dan menganalisis apa kebutuhan yang dibutuhkan siswa.
Program bimbingan dan konseling memiliki skala prioritas, ini berarti program yang memiliki prioritas tinggi harus lebih diperhatikan untuk diselesaikan. Jika dalam pelaksanaannya terdapat kasus yang perlu mendapat prioritas tinggi maka kasus tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu tentunya juga tidak mengabaikan program lainnya.
Referensi:
Susanto, Ahmad. 2018. Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsep, Teori, dan Aplikasinya. Jakarta: Prenadamedia
Artikel Terkait
Syaiful Imran
Latest posts by Syaiful Imran (see all)
- Posisi atau Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan - Kamis, 30 Maret 2023
- Isu Pendidikan Nasional Yang Perlu Direkonstruksi Dalam Rangka Otonomi Daerah - Senin, 03 Mei 2021
- Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Terhadap Kebijakan Strategis Pendidikan Nasional - Kamis, 15 April 2021
- Status Guru dan Dosen dalam Pendidikan Formal - Kamis, 18 Maret 2021
- Isu-Isu Strategis Terkait Masalah Pendidikan Yang Muncul di Indonesia - Jumat, 11 Desember 2020
5 ciri khas bimbingan dan konseling