Balance Scorecard dalam Sistem Pendidikan

Konsep manajemen strategi dan pengukuran yang menghubungkan sarana stategis kepada indikator yang komprehensif atau biasanya disebut dengan istilah Balance Scorecard. Konsep scorecard digunakan karena disana dapat menyatukan alat dalam laporan manajemen yang utuh dalam upanya mengoptimalkan pencapaian tujuan dalam penyelenggaran kegiatan, dalam hal ini ditujukan dalam perencanaan penyelenggaraan di lembaga pendidikan atau sekolah.

Penerapan Balance Scorecard dalam lembaga pendidikan akan membantu sekolah untuk mengatur / memanage sekolah dalam mengatur visi dan misi, menterjemahkan sasaran yang operasional, dan bertindak sesuai ukuran tepat guna sesuai dengan misi sekolah tersebut.

Dalam bidang manajemen penyelenggaraan institusi pendidikan, terdapat banyak sumber daya yang diperlukan, seperti: manusia, fasilitas dan sarana prasarana, konten dan pengetahuan, hingga jaringan kemitraan. Terkait dengan pemanfaatan berbagai sumber daya tersebut, tingkat keberhasilan kinerja dapat dilihat dari empat (4) sektor utama atau yang kerap dikenal dengan The Balanced Scorecard, yaitu:

  1. Aspek Keuangan
  2. Aspek Pemangku Kepentingan
  3. Aspek Penyelenggaraan Proses Internal
  4. Pertumbuhan Institusi secara Keseluruhan (Mason dalam Indrajit, 2011: 18).

Penerapan balance scorecard dalam pendidikan mempunyai empat perspektif, perspektif keuangan, pelanggan, proses, dan Pembelajaran / pertumbuhan.

4 Perspektif berdasar balance scorecard

sumber gambar: www.balancedscorecard.org

Perspektif keuangan, dalam hal keuangan diharapkan sekolah dapat mengelola keuangan secara baik dan maksimal. Pendapatan keuangan, dari murid dan dari pemerintah (BOS) sekolah diharapkan dapat mengelolanya dengan baik bagi kepentingan murid, guru dan juga sekolah itu sendiri.

Perspektif pelanggan, pelanggan dalam hal ini adalah siswa / murid, sekolah terutama guru membuat rumusan pembelajaran yang menarik bagi para siswanya, sehingga menimbulkan kebahagiaan bagi para siswa dalam belajar. Itu juga bisa dilihat dari indeks prestasi sekolah, prestasi apa yang diperoleh oleh siswa di sekolah tersebut. Keunggulan sekolah / sekolah favorit juga bisa dilihat dari feedback dari indikator kepuasan para orang tua.

Perspektif proses, terciptanya atmosfir yang baik dalam kegiatan belajar mengajar merupakan tujuan dari proses. untuk itu guru sebagai tenaga didik harus dibekali ilmu yang baik dan kompeten. Guru dapat melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan atau pre teaching agar meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar.

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan informatika, 2 hal yang tidak dapat dipungkiri peran pentingnya dalam pendidikan. Untuk itu guru, siswa dan orang tua harus saling bekerjasama menghadapi perubahan lingkungan internal dan eksternal.

Penerapan manajemen balance scorecard dapat membantu proses pendidikan, balance scorecard memuat sistem manajemen peningkatan mutu berkelanjutan dan dengan keseimbangan pengelolaan disetiap unit. balance scorecard kini menjadi tolak ukur yang yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja menjadi lebih baik.


Referensi:
Indrajit, Richardus Eko. 2011. Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi : Menjawab Tantangan Pendidikan Abad ke-21. APTIKOM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 4 = 2