Ciri-Ciri yang Melekat dan Dimiliki Media Pembelajaran

Penggunaan media dalam pembelajaran telah banyak membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran mampu mendukung dalam penyampaian materi pelajaran yang hendak disampaikan. Perkembangan teknologi dan zaman juga mempengaruhi perkembangan media pembelajaran, banyak media pembelajaran baru yang tercipta karena perkembangan teknologi, bahkan dengan peran aktif siswa dalam menggunakan media pembelajaran mampu mengurangi peran ataupun porsi guru dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat lebih mampu memahami pembelajaran yang dilakukan. Makin banyaknya media pembelajaran yang tercipta membuat guru semakin mudah dan mendapatkan banyak pilihan dalam memilih dan menentukan media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran.

Media Pembelajaran Visual

Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari penggunaan media dalam pembelajaran. Fungsi utama media pembelajaran tentu saja adalah membantu guru dalam penyampaian materi sehingga siswa mampu mennerima dan memahami materi dengan mudah, namun disamping itu juga terdapat banyak manfaat lain seperti diyakini bahwa penggunaan media pembelajaran mampu membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa sehingga siswa mau belajar lebih giat dan mampu cepat mencapai tujuan belajar. Terlebih lagi beberapa media pembelajaran yang dirancang secara interaktif dan menarik mampu membuat siswa secara aktif terlibat dalam pembelajaran, kreatifitas siswa juga semakin meningkat dengan keterampilan menggunakan berbagai media pembelajaran yang bervariasi.

Dilihat dari berbagai hal seperti fungsi, tujuan hingga manfaat media pembelajaran terlihat bahwa pembelajaran memiliki ciri-ciri atau peran khusus. Gerach dan Elly dalam Azhar (2013: 15) menyebutkan bahwa terdapat 3 ciri utama yang dimiliki media pembelajaran. Ciri-ciri media pembelajaran tersebut bahkan mungkin tidak dimiliki guru sebagai pengajar, ciri-ciri tersebut adalah:

1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Peristiwa atau objek dapat disusun urut kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera dengan mudah dapat direproduksi kembali kapan saja diperlukan. Ciri Fiksatif ini memungkinkan suatu rekaman yang terjadi pada satu waktu dapat ditransportasikan tanpa mengenal waktu. Dengan kemampuan ini maka objek atau fenomena yang sudah direkam dan diproduksi menjadi media pembelajaran dapat digunakan serta diproduksi ulang setiap saat. Dengan perkembangan teknologi yang ada pengembangan dan produksi ulang juga dapat dilakukan dengan jauh lebih mudah dan lebih cepat.

2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena produk media pembelajaran memiliki ciri manipulatif. Fenomena yang membutuhkan yang lama berhari-hari bahkan berjuta-juta tahun lamanya dapat disajikan dengan media pembelajaran dengan lebih singkat 2-3 menit saja namun tidak menghilangkan esensi utama dari apa yang disajikan sehingga peserta didik tetap mampu mengerti fenomena yang dimaksud dengan teknologi time-lapse. Terlebih lagi pengaturan kecepatan penayangan juga dapat dikendalikan dengan mudah serta dapat diputar ulang bahkan dapat diputar berlawanan. Yang perlu diperhatikan adalah banyaknya bagian yang akan terpotong karena penyingkatan tersebut dimanan proses atau bagian yang penting harus tetap ada dan tersusun dengan baik sehingga tidak menyebabkan salah tafsir.

3. Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif media pembelajaran memungkinkan objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama. Distribusi media pembelajaran tidak hanya dalam satu kelas saja namun juga pada kelas lain, sekolah bahkan hingga secara global. Apalagi dengan adanya sistem pembelajaran online (e-learning) saat ini, distribusi dan penggunaan media pembelajaran dapat dilakukan secara massive dan global di seluruh dunia bahkan hampir tanpa adanya delay atau penundaan. Ciri ini menunjukkan bahwa media pembelajaran tidak mengenal adanya keterbatasan ruang, namun demikian dalam penggunaannya tentu tetap harus diperhatikan siapa serta sebesar apa kelompok peserta didik yang akan menggunakan sehingga ciri distributif ini dapat diterapkan dengan tepat.

Sebagai perhatian penting bahwa tidak semua media pembelajaran memiliki ketiga ciri diatas, pada kebutuhan materi pembelajaran juga tidak selalu membutuhkan media pembelajaran yang memiliki ketiga ciri diatas. Maka dari itu penyesuaian dan pemilihan media pembelajaran harus tepat dengan materi pelajaran, perlu memperhatikan prinsip-prinsip, kriteria, hingga hal-hal penting lain dalam pemilihan media pembelajaran yang sesuai untuk sebuah materi pelajaran. Guru harus mampu dan terampil dalam memilih mana media pembelajaran yang tepat diterapkan untuk tiap proses pembelajaran yang hendak dilakukan, jangan sampai keberadaan dan penggunaan media pembelajaran menghambat pembelajaran yang dilakukan karena guru salah dalam memilih media pembelajaran.


Referensi:
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press
The following two tabs change content below.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 4 = 1